PENYULUHAN PENCEGAHAN VIRUS COVID 19 PADA REMAJA DI DESA KARYA JAYA KOTA PALEMBANG

Dinda, Mustika Ariani (2021) PENYULUHAN PENCEGAHAN VIRUS COVID 19 PADA REMAJA DI DESA KARYA JAYA KOTA PALEMBANG. LAPORAN AKHIR “ PENYULUHAN PENCEGAHAN VIRUS COVID 19 PADA REMAJA DI DESA KARYA JAYA KOTA PALEMBANG.

Text LAPORAN AKHIR PKL DINDA MUSTIKA ACC SCAN.pdf Download (3MB)

Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dikejutkan dengan wabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang disebut Corona atau dikenal dengan istilah Covid 19 (corona virus diseases-19), awal mula Virus corona tersebut berasal dari kota Wuhan Provinsi Hubai China kasus tersebut menimbulkan gejala infeksi saluran napas dari ringan hingga berat dengan angka kematian sekitar 25% dari kasus infeksi berat, saat ini menyebar hampir keseluruh dunia dengan sangat cepat, sehingga WHO tanggal 11 maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Virus korona adalah keluarga jenis virus yang bias menyebabkan penyakit dari yang ringan seperti flu biasa hingga parah seperti Severe Acute Respiratory syndrome (SARS).Seperti penyakit pernapasan lainnya, infeksi virus corona dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, bat uk dan demam. Beberapa orang mungkin akan menderita sakit yang parah seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas. Virus ini bias menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, lansia, ibu hamil, ibu menyusui bahkan remaja juga bisa. Tidak ada batasan usia orang orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini. Namun orang yang lebih tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit asma, diabetes, penyakit jantung tampaknya lebih rentan untuk menderita sakit parah. Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19 Achmad Yurianto mengatakan upaya mengatasi Covid-19 dilakukan dengan memutus rantai penularan yaitu dengan menemukan orang-orang yang terinfeksi untuk diobati dan diisolasi, demi mencegah Virus Corona Covid-19 di Indonesia menyebar luas, seluruh masyarakat diimbau untuk tetap terus berada dirumah ( stay at home) selama beberapa pekan ke depan. Remaja adalah mereka yang mengalami masa transisi (peralihan) dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yaitu 12-13 tahun hingga usia 20an, perubahan yang terjadi termasuk drastic pada semua aspek perkembangannya yaitu meliputi perkembangan fisik, kognitif, kepribadian, dan sosial (Gunarsa, 2006). Menurut Pieget mengatakan secara psikologis remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah ikatan orang-orang yang lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama sekurang-kurangnya dalam masalah hak. 2 Remaja adalah suatu masa transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa awal.Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut sebagai anak-anak. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, serta perncarian jati diri.Oleh karena masa pencarian jati diri tersebut, remaja biasanya sering pergi untuk sekedar bermain dan berkumpul-kumpul dengan teman mereka. Sebelum adanya wabah covid-19 remaja didesa Karya Jaya ini sering bermain ketika adanya Virus Covid remaja tidak bisa bermain. Hal ini membuat seluruh kegiatan seperti bekerja, belajar, beribadah dan lain sebagainya harus dilakukan di rumah untuk sementara waktu. Hingga saat ini sudah terhitung 2 bulan lebih masyarakat melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing.Tentu banyak sekali perbedaam yang dirasakan selama kebijakan ini berlaku.Segala aktivitas yang biasa dilakukan diluar rumah kini segalnya harus dilakukan didalam rumah.Sebagai makhluk sosial, tentu tidak heran jika seringkali rasa bosan dan jenuh dirasakan oleh masyarakat, terlebih dengan keterbatasanya kontak sosial yang dapat dilakukan selama pandemi virus ini. Sehubungan dengan berlakunya ketetapan pemerintah untuk tetap berada di rumah selama pandemi Virus Covid 19 ini terjadi tentunya akan banyak kesulitan yang dirasakan. Tetapi masih saja masyarakat khususnya remaja keluar tidak menggunakan masker ataupun tidak mengikuti aturan yang sudah ditetapkan dengan demikian pemerintah pusat pada 1 April lalu akhirnya mengeluarkan kebijakan terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurut Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018, PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit atau terkontaminasi, sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau terkontaminasi. Pada tanggal 20 mei 2020 Sumatera selatan menerapkan PSBB yang berlaku selama 14 hari ke depan berakhir pada tanggal 02 juni 2020 mendatang. Penerapan PSBB ini untuk mengurangi mencegah penularan Virus Covid 19. 13 titik check point PSBB di Palembang yang dipantau aparat gabungan selama 24 Jam. Salah satu yang menjadi permasalahan di Desa Karya Jaya Kota Palembang yaitu kurangnya pengetahuan dengan adanya wabah penyakit Virus Covid-19 ini sehingga remaja di desa ini masih sering berkumpul dan tidak memakai masker pada saat berkumpul.Perkumpulan anak remaja 3 ini sangat sering sekali dan biasanya tempat berkumpulnya dilapangan bola atauu di depan sekolahan di Desa Karya Jaya. Perkumpulan remaja tersebut bernama KYR SQUAD yang beranggotakan 20 orang. Mereka Saling berkomunikasi lewat grup wa untuk berkumpul, Walaupun sudah ada aturan dari pemerintah untuk tetap dirumah selama pandemi ini tetapi Perkumpulan remaja tersebut masih tetap berkumpul dalam seminggu dua kali bahkan lebih.

Actions (login required)

View Item