Hernandi, Prabtama (2022) ANALISIS KERUSAKAN JALAN TAMBANG MUARA TIGA BESAR PT. BUKIT ASAM TBK. Diploma thesis, Universitas Bina Darma.
Text (Bab 0)
Bab 0.pdf Download (874kB) |
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (312kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Download (362kB) |
|
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (Turnitin)
Turnitin.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Jalan Pertambangan adalah jalan khusus yang diperuntukan untuk kegiatan pertambangan dan berada di area pertambangan atau area proyek yang terdiri atas jalan penunjang dan jalan tambang. Jalan tambang Muara Tiga Besar (MTB) PT. Bukit Asam Tbk. memiliki panjang jalan 3,4 km dan lebar jalan 15-20 meter. Adanya kerusakan di jalan tambang Muara Tiga Besar menjadi salah satu faktor ketidaktercapaian target produksi batubara pada Semester 1 tahun 2021. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut di perlukan suatu analisis untuk mengetahui penyebab kerusakan jalan tambang Muara Tiga Besar tersebut. Pada Penelitian ini dilakukan survey dan analisis data tingkat kerusakan jalan tambang yang berpedoman kepada Kep Menteri ESDM No 1827 Th (2018) persentase luas kerusakan total di jalan tambang MTB sebesar 42,05% dengan rincian 3,68% low severity, 13,59% medium severity dan 24,78% high severity. Sedangkan volume kerusakan total sebesar 4875,99 m³ dengan rincian low severity 49,62 m³, medium severity 366,37 m³, dan high severity 4460 m³. Selain itu juga dilakukan survey dan analisis geometri jalan (lebar jalan dan cross slope) dan didapatkan hasil bahwa lebar jalan telah memenuhi standar minimum sesuai dengan rule of thumb yang dikemukakan oleh AASHTO (American Association Of State Highway And Transportation Officials) (1990). Sedangkan untuk nilai cross slope masih ada beberapa segmen yang belum memenuhi standar yang di anut di Indonesia (2% - 4%) seperti pada R-S memiliki nilai cross slope rata-rata dibawah 10 cm (< 2%). Hasil analisis data Pengujian CBR lapangan yang dilakukan dengan menggunakan alat Portable Impulse Plate Load Test Device sesuai dengan ASTM�E2835-11 menunjukkan bahwa Nilai CBR pada segmen jalan O-P merupakan yang paling rendah dibandingkan segmen lain yakni sebesar 8,32%, jauh dari nilai standar yang ditetapkan PT. Bukit Asam Tbk untuk jalan angkut dump truck dengan kapasitas 30 ton yakni 40%. Kata kunci : Jalan Tambang, Tingkat Kerusakan, Geometri Jalan, CBR
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Mr Irfan Irfan |
Date Deposited: | 17 Nov 2022 08:39 |
Last Modified: | 17 Nov 2022 08:39 |
URI: | http://repository.binadarma.ac.id/id/eprint/7131 |
Actions (login required)
View Item |