ANDI, SAPUTRA (2021) BANK SAMPAH KARYA BARU TERBUKKA SEBAGAI ALTERNATIF LINGKUNGAN UNTUK MEMPERPANJANG UMUR BUMI DI SUMATRA SELATAN. BANK SAMPAH KARYA BARU TERBUKKA SEBAGAI ALTERNATIF LINGKUNGAN UNTUK MEMPERPANJANG UMUR BUMI DI SUMATRA SELATAN.
Text
Laporan PKM-M Andi Saputra (2).pdf Download (1MB) |
Abstract
1.1 Latar Belakang Kehidupan seseorang setiap harinya tentu tidak pernah bisa lepas dari hal konsumsi, namun konsumsi memiliki dampak eksternalitas bagi lingkungan. Sampah yang dihasilkan dari sisa-sisa konsumsi tidak pernah dimanfaatkan oleh masyarakat, akibatnya sampah kian menumpuk. Kepala DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) Karya Baru, Daud Nedo Darenoh menjelaskan, volume sampah Karya Baru pada tahun 2011 mencapai 2.402,4 m3 dan volume sampah Karya Baru yang dapat terangkut adalah 1.640 m3 per harinya hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi kenaikan volume sampah sebesar 2,8% dari tahun 2010 sebesar 2.337 m3. Dengan semakin bertumpuknya sampah di TPA dan TPS menyebabkan timbulnya masalah-masalah umum seperti pencemaran air, longsoran sampah, dan pencemaran udara yang merugikan kesehatan secara langsung.Paradigma lama yang bertumpu pada „sampah adalah sampah‟ sudah saatnya untuk dirubah dengan paradigma baru yang dapat menghasilkan nilai tambah pada sampah. Sampah dapat dimanfaatkan dan dapat memiliki nilai ekonomi. Bank Sampah Terbuka Karya Baru merupakan kelurahan bagi warga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Jumlah keseluruhan warga di kelurahan karya baru 1.135 Orang. Dengan keterbatasan yang ada, kepedulian warga Karya Baru terhadap lingkungan tergolong masih rendah. Kebersihan pangkal kesehatan, pepatah ini sudah tidak asing lagi untuk kita dengar. Indikator kebersihan Karya Baru terletak pada banyak atau tidaknya sampah yang ada. Oleh karena itu, kami mencoba untuk memberikan wujud aksi nyata cinta lingkungan melalui program “BANK SAMPAH TERBUKA” yang sedang kami jalani sejak 3 bulan terakhir. Bank sampah adalah tempat untuk mengumpulkan berbagai macam sampah yang telah dipisah- pisahkan sesuai dengan jenisnya untuk disetorkan ke tempat bengkel kerja lingkungan atau yang lebih akrab disebut bank sampah, hasil setoran sampah akan di tabung dan dapat diambil atau dicairkan dalam jangka waktu tertentu dengan mengadopsi prinsip perbankan, jadi penyetor sampah akan mendapatkan buku tabungan (BPLH,2013). Output dari bank sampah ini adalah terbentuknya suatu perpustakaan yang berbasiskan bank sampah. Hal ini disebabkan karena uang hasil dari menjual sampah tidak terlalu banyak. Jika uang hasil dari menjual sampah dikembalikan dalam bentuk uang, program bank sampah menjadi tidak menarik, oleh sebab itu uang hasil menjual sampah dialihkan untuk membangun musolah/masjid Selain itu, fasilitas musolah/masjid belum banyak ada. Harapannya, dengan adanya musolah/masjid ini dapat meningkatkan orang agar tidak meinggalkan kewajiban nya
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KP, UNIVERSITAS BINA DARMA, TEKNIK INDUSTRI |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor L Education > L Education (General) Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Users 3 not found. |
Date Deposited: | 02 Aug 2021 01:50 |
Last Modified: | 02 Aug 2021 01:50 |
URI: | http://repository.binadarma.ac.id/id/eprint/1489 |
Actions (login required)
View Item |